Monday, January 12, 2015

Kemana Harus Pergi ....

Kemana Harus Pergi....

              Sudut kota yang penuh senyum,liuk jalan yang mengantar turis maupun penduduk yang ramah, budaya serta sihir kota yang memikat, kuliner yang memuaskan akan dahaga. Di kota ini,saya tau harus bagaimana,kemana,berbuat apa, kenangan apa yang akan saya tinggalkan,apakah saya akan pulang lagi ? Jawaban itu ada didalam hati dan selalu terbesit usaha ataupun mimpi untuk mewujudkannya.
              Melarikan diri ketika masalah hati mendera merupakan bagian favorit dalam hidup yang akan saya lakukan berulang-ulang karena dengan pulang ke kota ini ajaibnya seolah ketenangan dan secercah bahagia timbul entah darimana, sihir yang ajaib bagi yang percaya.
              Perjalanan dari ibukota yang memakan sebagian hari anda dengan penuh guncangan kereta dan bayangan pohon berlarian ke kota Hamengkubuwono X ini tidak akan pernah mengecewakan siapapun yang datang berkunjung. Pijakan kaki pertama yang sudah disuguhi senyum para tukang becak yang ramah mengantarkan saya ke benteng peninggalan "Londo" panggilan Belanda dalam bahasa Jawa pada abad ke 18 yang masih kokoh berdiri tegak diseberang sudut Malioboro yg hiruk pikuk .


             Lelah berjalan seharian ,kudapan apa yang pas untuk seseorang yang pergi karena patah hati? ya,dibelakang ikon pasar Malioboro terdapat jalan cantik penuh tenda pinngir jalan dengan aneka kudapan yang membuat anda ingin mengunjungi satu persatu hingga engga beranjak pulang. Bakso goreng sekeras hati para pemeluk patah hati ataupun oseng mercon yang pedas membakar kerongkongan seperti amarah menyeruak didalam diri seseorang yang kecewa.

      Tempat lainnya untuk menghilangkan seonngok perasaan tidak karuan yang dibawa dari ibukota lainnya adalah pantai,ya pantai,.. Pantai dengan penguasa cantuk disebelah selatan ini tidak sebagus pantai-panyai di pulau naga seberang sana tetapi cukup ampuh untuk menenangkan diri dengan ombakbiru besar dan hitam pasir yang bertabrakan pada pesisirnya.. indah..
        Jangan lupa untuk berkunjung ke kediaman sang Raja,dengan tembok putih memukau terbentang luas yang berrada tepat satu garis titik lurus dengan tugu dan pantai selatan. Mistis tetapi indah .


         Jangan lupa berkunjung kekediaman Raja ini dengan tembok putih memukau membentang luas yang letaknya satu garis lurus dengan Tugu Jogja dan Pantai Selatan,konon sultan menyukai titik yang terhubung antara ketiganya..
      Entah apa yang membuat saya tergila-gila pada kota gudeg dan batik ini. Mantera dari lirik Kla Project pun berhasil menjadikan saya dari tahun ketahun untuk pulang lagi dengan alasan apapun yang mengharuskan saya harus pulang ...

" Izikanlah aku untuk pulang lagi,bila hati sepi tanpa terobati.. Suasana Jogja.." Kla Project-Jogjakarta




By Novita Septia Asavasthi Joseph
1271650025
UAS JURNALISTIK ONLINE

No comments:

Post a Comment