Indonesia adalah Negara dengan kekayaan alam melimpah dapat dimanfaatkan sebagai lading bisnis dan meningkatkan suatu perekonomian Negara. Salah satu hasil pertanian Indonesia adalah sawit, merupakan bahan dasar untuk membuat minyak goreng. Kalimantan adalah provinsi penghasil sawit di Indonesia, dengan memproduksi sawit di tanah Kalimantan maka saya yakin posisi Malaysia sebagai pengahasil sawit terbesar di dunia. Sawit memang menjanjikan bagi perekonomian Indonesia dan bagi penyediaan lapangan kerja. Dengan menepatkan pengaturan sawit dengan baik, maka manfaat besar akan bisa di raih Indonesia.
Akan tetapi, sampai saat ini pembukaan
kebun sawit lebih banyak menggunakan kawasan hutan yang bagus. Menurut Gubernur
Kalteng bahwa ada 700 ribu ha kebun sawit yang sudah beroperasi tapi masih berada
di kawasan hutan (Borneo news, 23 Agustus 2010). Artinya hamper saparoh usaha sawit
di Kalteng berada di kawasan hutan. Bisa dibayangkan dengan membuka lahan yang
baru, pemerintah harus memotong banyak pohon di hutan. Pemotongan pohon ini pun
dapat menimbulkan dampak perekonomian bagi
masyarakat Kalteng seperti keadaan desa di sepanjang Sungai Seruyan.
Perubahan iklim yang terjadi menyebabkan
musim yang seharusnya sudah kemarau, tetapi hujan masih saja datang. Bahkan Karena
hujan yang tidak kunjung reda, Sungai Seruyan banjir. Sejak sebulan banjir,
pasokan sayur hanya ada jika kelotok semacam ini dating ke kampong. Biasanya hanya
dua kali seminggu kelotok sayur datang. Tidak hanya itu dampak perekonomian
yang dialami masyarakat, banyaknya lelaki yang tidak bias bekerja di sungai dikarenakan
mereka tidak bias menangkap ikan di Sungai karena banjir.
No comments:
Post a Comment