Tugas Uas Jurnalistik Online
Robin hamonangan (1271650039)
Curahan hati, pikiran, dan mimpi….
bantar gebang
Berbagi itu
menyenangkan lho……
Mumpung di bulan januari dan memasuki tahun yang baru dimana
perbuatan dan amal kita dibalas berlipat ganda, tentunya apabila kita bisa
membantu teman kita, pasti bahagia, bukan?, atau malah terbebani? saya yakin,
salah total.Karena seringnya setelah kita menolong, respons dari penerima,
biasanya,”maaf ya sudah merepotkan, maaf ya sudah membuat beban?”, tetapi
justru perasaan dibutuhkan,dan bisa menolong buat saya itu suatu kebahagiaantersendiri.Saya pikir
itu sudah kodrat kita sebagai manusia,mahluk yang saling ketergantungan atau
istilah kerennya simbiosis mutualisme.
Mendengar teman saya yang ikut serta kegiatan ibu-ibu Jepang ke
Pusat Kegiatan Belajar Mengajar Al Falah, di Bantar Gebang, tepatnya di
lingkungan TPA Bantar Gebang, di Bekasi. Saya amat tertarik dan
terharu.Ternyata masih banyak yang memerlukan bantuan kita secara moril maupun materil.Anak-anak di
sana dengan penuh semangat belajar dan rasa keingintahuan yang cukup besar.
Ibu-ibu Jepang beberapa waktu lalu itu memberikan sedikit
hiburan, mereka mendongeng dengan membawa alat-alat peraga seperti
orang-orangan,gambar tikus, tas yang mereka buat sendiri.
Ibu ibu jepang sedang mendongeng ( foto diambil dari portal Halo
Jepang)
Kunjungan ibu-ibu tersebut sudah beberapa kali, mereka
memberikan pelajaran bahasa Jepang, mengajarkan membuat origami atau
mengajarkan lagu-lagu bahasa Jepang.
Anak-anak merasa terhibur di tengah-tengah kegiatan mereka yang cukup melelahkan, dengan keadaan MCK yang memprihatinkan, tinggal di rumah kardus, anak-anak juga banyak yang jarang mandi.
Anak-anak merasa terhibur di tengah-tengah kegiatan mereka yang cukup melelahkan, dengan keadaan MCK yang memprihatinkan, tinggal di rumah kardus, anak-anak juga banyak yang jarang mandi.
Di Sekolah Bantar Gebang ini,
mempunyai misi memberikan pandangan agar anak-anak tersebut bisa menjaga
kebersihan dan pentingnya kesehatan.Memberikan pendidikan dan ilmu agar
nantinya mereka tidak terus menjadi pemulung seperti ayah dan ibunya.Memberikan
pandangan bahwa dengan pendidikan kita bisa mencapai cita-cita yang diinginkan
apabila kita belajar bersungguh-sungguh.
Iri ya, kok mereka yang bukan
bangsanya sendiri, punya rasa empati yang begitu besar untuk anak-anak yang
kurang beruntung.Ternyata memang rasa empati itu tidak terhalang oleh bangsa
apa atau suku apa, semua sama rata.
Browsing sana sini, ternyata sudah banyak tulisan atau liputan
tentang PKBM Bantar Gebang yang dipimpin oleh ibu Sari ini, salut sekali dengan
beliau, ditengah-tengah banyaknya para koruptor di negeri ini, makin banyak
yang tidak perduli terhadap tetangga dan lingkungan sekitar, tetapi ibu Sari
tidak tinggal diam.Semoga tuhan selalu memberikan rejeki dan kesehatan
untuknya.
Saya yakin kebahagiaan ibu Sari adalah melihat perjuangan beliau
untuk membuat tempat kegiatan belajar mengajar yang bukan seperti hujan turun
dari langit, gratis,tis tis.Bermula dari sedikit demi sedikit, dengan membuat
sekolah yang hanya beratap seadanya,dengan uang seadanya,mencari triplek
sendiri, menunggu tukang sendiri. Disela-sela kegiatan beliau sebagai istri dan
ibu rumah tangga dengan dua anak yang juga harus diasuh dan diurus.Dan puji
tuhan, sekarang kondisi sekolahnya jauh lebih baik. Akhirnya banyak yang
melihat perjuangan beliau,dan mulai ada bantuan dari donatur untuk kegiatan-
kegiatan sekolah tersebut.Mulai Sekarang ibu Sari bisa tersenyum lega
karena usahanya yang tidak sia-sia, dan pasti juga kebahagiaan bagi dirinya
karena bisa berbagi dengan yang lebih membutuhkan.
Pasti
masih banyak ibu Sari ibu Sari lain di luar sana yang juga tidak terekspos,
tetapi tetap semangat untuk memberikan bantuan bagi orang lain yang
membutuhkan.Karena ya itu tadi, dalam memberi ada kebahagiaan tersendiri bagi
si pemberi, walau orang lainpun tidak tahu.
No comments:
Post a Comment