Antara
merusak alam dan mencari makan
By : Afryanti Asina (1271650035)
Timah
merupakan logam lunak yang berwarna kebiru-biruan atau abu-abu keperakan, jika
dipanaskan akan membentuk logam putih keperakan. Berbagai keunggulan timah
dapat dijadikan bahan baju anti peluru, pengawet kayu, bahan pembuatan peluru,
bahan pembuatan kaleng dan lainnya. Karena keunggulan timah ini banyak
masyarakat khsusnya masyarakat Bangka Belitung menggantungkan hidupnya dengan
menjadi pekerja tambang timah. Ironis memang, untuk memenuhi hidup harus
merusak alam. Kenapa dapat merusak alam? Ya, Untuk mendapatkan timah memerlukan alat berat
excavator untuk dapat menggali tanah. Walaupun pekerjaan yang berbahaya dan
dapat mengancam nyawa tidak sedikit warga tergiur dengan lapangan pekerjaan
ini.
Dengan
bermodal mesin pengisap air yang menggunakan bahan bakar solar serta sebuah
sakan yang terbuat dari kayu terlihat beberapa laki-laki paruh baya sedang
memegang pacul dan selang pipa yang cukup besar sambil menyemprotkan pipa
tersebut kedalam galian yang cukup dalam. Akibat tambang tersebut tanah bekas
galian menjadi rusak, banyak pohon yang ditebang dan sering terjadinya longsor
apabila hujan.
Pekerja
tambang di Sungailiat-Bangka Oman (26), menuturkan bahwa ia sudah bekerja
menjadi pekerja tambang sejak ia lulus SMP, dengan penghasilan yang di dapat
Oman dapat membeli motor baru dengan uang sendiri tanpa meminta orang tua.
Selama ia bekerja mereka bisa pindah lokasi ke lokasi yang lain dalam setahun
bisa tiga sampai empat kali. Bisa dibayangkan berapa tanah yang harus digali
untuk mendapatkan timah. Dalam satu lokasi terdapat lebih dari satu tambang
yang bekerja, suara bising mesin yang digunakan dapat menunjukkan dimana
keberadaan pekerja tambang tersebut.
Ibarat
muka sekarang Bangka Belitung banyak di penuhi bopeng –bopeng bekas galian tambang timah.
No comments:
Post a Comment